Ticker

6/recent/ticker-posts

Apa bedanya Analisis Farmasi secara Kualitatif dan Kuantitatif?


Dalam bidang farmasi banyak subbidang yang diajarkan saat kuliah salah satunya adalah analisis farmasi. Bidang ini sangat penting untuk menunjang ilmu kefarmasian terutama di bidang industri namun, tidak sedikit pula bidang lain yang membutuhkan subbidang analisis farmasi ini.

Pada tulisan saya kali ini saya akan sedikit membahas tentang analisis kualitatif dan kuantitatif. Banyak yang belum tahu apa bedanya analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Saya akan coba bahas sedikit di tulisan saya ini.

Istilah kualitatif berasal dari kata "kualitas" kalau saya bisa definisikan secara sederhana, kata kualitas ini merujuk pada ada atau tidaknya sesuatu. Kalau saya contohkan penerapannya di bidang farmasi, maka analisa kualitatif ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu senyawa tertentu dalam sediaan farmasi. Contohnya analisis kandungan Boraks atau Formalin di dalam sampel makanan tahu. Boraks dan Formalin dalam sediaan makanan seperti peraturan BPOM disebutkan bahwa Boraks dan Formalin TIDAK BOLEH ada di dalam sediaan makanan. Maka dari itu, analisis yang dilakukan cukuplah analisis kualitatif, yaitu hanya ingin mengetahui ada tidaknya kandungan Boran dan Formalin di dalam sampel makanan. 

Beda halnya dengan analisis kualitatif, analisis kuantitatif yang berasal secara istilah dari kata "kuantitas", maka yang menjadi penekanan adalah jumlah atau kuantitas suatu senyawa tertentu dalam suatu sampel. Jumlah atau kuantitas ini dapat merujuk pada konsentrasi senyawa tersebut. Sehingga analisis kuantitatif ini biasanya merujuk pada berapa konsentrasi senyawa dalam suatu sampel. Contoh sederhana dalam penerapan di bidang farmasi adalah analisis kandungan pengawet natrium benzoat dalam sampel makanan. Kita tahu bahwa natrium benzoat memang lazim digunakan sebagai pengawet makanan. Namun, penggunaan natrium benzoat ini perlu memperhatikan persyaratan yang diijinkan oleh BPOM. Misalkan batas maksimum penggunaan natrium benzoat pada saos tomat adalah 1000 mg/kg bahan pangan, maka analisis kuantitatif ini nanti berguna untuk memastikan bahwa kandungan natrium benzoat dalam suatu sampel saos tomat apakah melebihi persyaratan atau tidak. Sehingga konsumen tetap mendapatkan makanan yang aman untuk dikonsumsi.

Jadi, prinsip perbedaan analisis kualitatif dan kuantitatif terletak pada keberadaan senyawa dalam suatu sampel. Kalau analisis kualitatif menjawab pertanyaan ada atau tidak, sedangkan analisis kuantitatif menjawab pertanyaan berapakah jumlahnya. 

Itu dulu yang mungkin bisa saya bagikan kali ini, lain waktu akan kita bahas apa saja metode yang bisa dipakai untuk analisis kualitatif dan kuantitatif.

Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments