Ticker

6/recent/ticker-posts

Sejarah Farmasi di Dunia dan Indonesia

 


Farmasi adalah sebuah disiplin ilmu yang berkaitan dengan produksi, pengembangan, penjualan, dan penggunaan obat-obatan untuk tujuan pengobatan, pencegahan, dan diagnosis penyakit. Meskipun penggunaan obat-obatan telah ada sejak zaman kuno, perkembangan farmasi sebagai disiplin ilmu modern dimulai pada abad ke-19.


1. Zaman Kuno

Penggunaan tanaman obat untuk pengobatan telah ada sejak zaman kuno. Di Mesir Kuno, para tabib menggunakan tanaman obat seperti chamomile, garlic, and castor oil untuk mengobati penyakit. Di Yunani Kuno, para filsuf seperti Hippocrates, Theophrastus, dan Dioscorides menulis tentang penggunaan tanaman obat dan diet sebagai pengobatan. Di India, Ayurveda telah digunakan selama ribuan tahun sebagai sistem pengobatan.

2. Abad Pertengahan

Pada abad pertengahan, penggunaan obat-obatan menjadi bagian dari ilmu kedokteran. Para apoteker dan tabib menemukan cara-cara baru untuk memproduksi dan menyimpan obat-obatan. Pada abad ke-12, organisasi keagamaan Katolik mendirikan lembaga-lembaga yang menyediakan perawatan medis dan pengobatan, termasuk apotek. Di Eropa, perkembangan farmasi diawasi oleh guilds, yaitu organisasi yang menentukan standar produksi dan penjualan obat-obatan.

3. Abad ke-19

Pada abad ke-19, farmasi menjadi disiplin ilmu modern. Louis Pasteur menemukan bahwa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan membuat vaksin untuk melawan penyakit rabies. Penggunaan bahan-bahan kimia dalam produksi obat-obatan menjadi semakin umum. Pada tahun 1852, American Pharmaceutical Association (APA) didirikan untuk mengatur dan mengembangkan praktik farmasi di Amerika Serikat. Pada tahun 1876, Pharmacopoeia of the United States of America pertama kali diterbitkan, yaitu buku panduan yang memuat standar kualitas dan penggunaan obat-obatan.

4. Abad ke-20

Pada abad ke-20, farmasi menjadi lebih kompleks dan terbagi menjadi berbagai bidang, termasuk farmakologi, kimia farmasi, dan farmasi klinis. Penemuan obat-obatan baru seperti antibiotik, vaksin, dan obat-obatan kanker mengubah cara kita memandang pengobatan. Organisasi seperti World Health Organization (WHO) dan Food and Drug Administration (FDA) didirikan untuk mengatur dan mengawasi penggunaan obat-obatan. Pada tahun 1962, Kepaniteraan Farmasi dan Sains Farmasi (Pharmacy and Pharmaceutical Science Division) didirikan di National Academy of Sciences (NAS) di Amerika Serikat.

5. Masa Kini

Di masa kini, farmasi terus berkembang dengan cepat. Penggunaan teknologi dan penelitian terbaru membuat produksi obat-obatan menjadi lebih efisien dan aman. Farmasi klinis semakin penting dalam pengobatan pasien


Sejarah Farmasi di Indonesia

Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat, mulai dari penemuan, pembuatan, peracikan, penyediaan, pengujian, hingga pelayanan informasi obat. Farmasi juga merupakan profesi yang bertanggung jawab untuk memastikan efektivitas, keamanan, dan penggunaan obat yang tepat. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah farmasi di Indonesia?

Farmasi di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, tetapi saat itu belum dikenal secara luas oleh masyarakat. Pada awalnya, belum ada profesi apoteker di Indonesia. Pelayanan di apotek masih dilakukan oleh orang-orang dari Belanda, Denmark, Austria, dan Jerman. Sedangkan penduduk pribumi umumnya hanya menjadi asisten apoteker dengan mengikuti pendidikan di apotek tempatnya bekerja.

Mereka belajar di bawah pengawasan apoteker dan mengikuti ujian yang diselenggarakan pemerintah Hindia Belanda. Buku pedoman atau farmakope maupun undang-undang yang berlaku juga memakai milik Belanda. Pada masa penjajahan Belanda pula, berdiri pabrik farmasi pertama di Hindia Timur pada tahun 1817, bernama NV. Chemische Fabriek Moeara Enim.

Dan dalam kurun waktu 50 tahun, Indonesia kemudian meluncurkan industri farmasi modern pertama, yaitu pabrik kina di Bandung pada tahun 1896. Walaupun usianya lebih dari satu abad, profesi farmasi masih dibilang relatif lebih lambat dibandingkan negara lainnya.

Perkembangan farmasi mulai mencuat pada masa kemerdekaan. Pada tahun 1946, didirikan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) di Yogyakarta sebagai cikal bakal Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada tahun 1951, didirikan Fakultas Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai perguruan tinggi farmasi kedua di Indonesia.

Pada tahun 1955, dibentuk Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi farmasi nasional. Pada tahun 1963, dikeluarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1963 tentang Wajib Apotek yang mengatur bahwa setiap apotek harus dipimpin oleh seorang apoteker. Pada tahun 1967, dikeluarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pengawasan Obat dan Makanan yang mengatur tentang peredaran obat dan makanan di Indonesia.

Pada tahun 1979, dikeluarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1979 tentang Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan yang mengatur tentang pengelolaan obat dan alat kesehatan dari hulu hingga hilir. Pada tahun 1992, dikeluarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Narkotika yang mengatur tentang pengendalian benda narkotika di Indonesia.

Pada tahun 1997, dikeluarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Kesehatan Hewan yang mengatur tentang penggunaan obat hewan di Indonesia. Pada tahun 2009, dikeluarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang mengatur tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam bidang kesehatan termasuk dalam hal pelayanan farmasi.


Post a Comment

0 Comments